Apa Itu Turnover Karyawan

Apa Itu Turnover Karyawan

Karyawan Kurang Termotivasi dalam Bekerja

Banyak karyawan yang menganggap bahwa motivasi kerja hanyalah untuk memenuhi kebutuhan ekonomi. Padahal, pekerjaan atau karier memiliki arti yang lebih dalam di kehidupan seseorang.

Banyak orang berusaha mencari pekerjaan yang sesuai dengan passion di tempat kerja impian sehingga mereka bisa menjalankan peran dan tugasnya dengan maksimal. Namun, tidak sedikit orang yang kesulitan mencapai hal tersebut.

Mereka terpaksa bekerja hanya untuk memenuhi kebutuhan hidup meski tidak sesuai dengan passion atau bidang keahlian (skill) mereka.

Kondisi ini bisa mengurangi motivasi karyawan dalam bekerja sehingga menyebabkan kurangnya perkembangan dan kemajuan dalam karier serta kinerja mereka. Kesempatan untuk tumbuh dan berkembang sangatlah diperlukan untuk mempertahankan karyawan yang baik.

Apabila seorang karyawan merasa terjebak dalam posisi yang sama, mereka cenderung mencari kesempatan untuk meningkatkan status dan pendapatannya di tempat kerja lainnya.

Baca juga: 7 Faktor Yang Mempengaruhi Motivasi Kerja Karyawan

Kurangnya Pelatihan dan Pengembangan

Banyak karyawan baru di industri FnB atau ritel yang tidak mendapatkan pelatihan yang cukup pada awal masa kerjanya. Mereka memiliki pengalaman kerja yang mungkin tidak sesuai di tempat kerja baru bukan karena tidak mempunyai skill atau keahlian, tetapi juga perbedaan budaya dan gaya kerja.

Maka dari itu, kamu perlu memberikan pelatihan tambahan agar bisa memotivasi karyawan serta memberitahukan mereka mengenai adanya jenjang karier dalam bisnismu.

Baca juga: Pelajari 8 Cara Pengembangan Kompetensi Karyawan

Faktor Perusahaan

Kondisi perusahaan bisa mendorong terjadinya turnover karyawan. Beberapa faktor turnover dari perusahaan adalah budaya kerja, gaji, lingkungan kerja, engagement atau keterlibatan karyawan, dan sistem kerja.

Sesuai namanya, faktor lokasi berupa jarak karyawan ketika berangkat atau pulang dari kantor. Karyawan tidak akan bertahan dalam perusahaan apabila jarak antara tempat tinggal dan lokasi kerjanya cukup jauh. Kondisi tersebut didukung pula dengan tidak adanya sarana transportasi yang menunjang mobilitas karyawan.

Biasanya, tiga faktor di atas terjadi pada turnover voluntary, yaitu karyawan yang melakukan turnover secara sukarela karena beberapa alasan. Salah satunya adalah kesempatan kerja yang lebih baik di perusahaan lain.

Selain turnover voluntary, ada pula turnover involuntary. Jenis turnover ini berasal dari perusahaan dalam menghentikan karyawannya secara paksa. Alasannya bermacam-macam, yakni tenaga kerja tidak kompeten, berulang kali melakukan pelanggaran, dan tidak disiplin.

Memperhatikan Kebutuhan Karyawan

Memperhatikan kebutuhan karyawan adalah kunci bagi HR atau manajer untuk menciptakan lingkungan kerja inklusif dan produktif. Ini dilakukan melalui pertemuan reguler, survei kepuasan, sesi one-on-one, program pengembangan karyawan, kebijakan fleksibilitas kerja, dan penghargaan yang memberi motivasi kepada karyawan.

Cara Menghitung Tingkat Tahunan

Untuk menghitung turnover tahunan, Anda harus menggunakan data jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan sepanjang tahun, dibagi dengan total jumlah karyawan pada awal tahun itu. Formulanya serupa dengan turnover bulanan, namun Anda menggunakan data selama satu tahun penuh:

Misalnya, jika pada awal tahun perusahaan memiliki 250 karyawan dan sepanjang tahun 25 karyawan meninggalkan perusahaan, maka turnover tahunan akan menjadi:

Ini berarti 10% dari total karyawan perusahaan meninggalkan perusahaan dalam satu tahun itu.

Baca juga: Mengenal Quite Hiring Mulai dari Arti Sampai Manfaatnya

Cara Menghitung Tingkat Turnover Bulanan

Untuk menghitung turnover bulanan, Anda perlu mengumpulkan data tentang jumlah karyawan yang meninggalkan perusahaan dalam satu bulan tertentu dan kemudian membaginya dengan total jumlah karyawan dalam perusahaan pada awal bulan itu. Formula dasarnya adalah:

Misalnya, jika pada awal bulan perusahaan memiliki 200 karyawan dan 10 karyawan meninggalkan perusahaan pada bulan itu, maka turnover bulanan akan menjadi:

Ini berarti 5% dari total karyawan perusahaan meninggalkan perusahaan dalam satu bulan itu.

Apa itu Turnover Karyawan?

Turnover karyawan, atau tingkat pergantian karyawan, adalah jumlah karyawan yang meninggalkan tempat kerjanya dalam periode waktu tertentu. Biasanya, bisnis melakukan pengukuran turnover karyawan setiap tahun.

Dalam konteks sumber daya manusia (SDM), turnover karyawan digunakan untuk mengukur seberapa lama karyawan tetap bertahan di tempat kerjanya serta seberapa sering tempat kerja harus merekrut karyawan baru untuk menggantikan mereka.

Setiap kali seorang karyawan meninggalkan tempat kerja karena alasan apa pun, kondisi tersebut dihitung sebagai turnover karyawan.

Baca juga: Pahami 8 Cara Mengatasi Turnover Karyawan

Gunakan Jasa Executive Headhunter

Jika memungkinkan cobalah untuk menggunakan jasa executive headhunter. Ada pun tugas dari executive headhunter adalah menyediakan layanan perekrutan tenaga kerja. Mereka biasa dipekerjakan oleh perusahaan tertentu yang ingin menemukan karyawan dengan bakat serta kualifikasi terbaik dan sanggup memenuhi segala persyaratan pekerjaan. Dengan begitu kamu bisa meminimalisir terjadinya turnover karyawan di masa akan datang.

Executive headhunter, yang juga biasa disebut sebagai perekrut eksekutif,dinilai mampu menemukan bakat hanya dengan melihat potensi dari para calon kandidat. Kamu bisa menggunakan jasa mereka untuk menemukan orang yang tepat mengisi posisi tertentu dalam perusahaan. Salah satu jasa executive headhunter yang bisa kamu gunakan adalah match recruitment.  Perusahaan headhunter seperti match recruitment merupakan senjata rahasia yang tepat bagi sebuah perusahaan untuk membantu mencarikan kandidat terbaik serta memberikan tenaga kerja yang berkualitas. Kamu bisa berkonsultasi dengan match recruitment sekarang juga di sini!

Maka dari itu, sebelum melakukan perubahan yang dibutuhkan, pahamilah apa itu turnover karyawan agar dapat membantu perusahaan mempertahankan kualitas dan kinerja tenaga kerja di tingkat terbaik. Mengingat banyaknya faktor yang mempengaruhi terjadinya turnover pegawai, maka penting bagi perusahaan mempertimbangkan segala faktor setiap individu dan juga perusahaan terkait ketika akan merekrut calon pekerja. Pelajari alasan di balik involuntary dan involuntary turnover, lalu buatlah perubahan untuk mempengaruhi tingkat turnover tenaga kerja.

Tidak mengherankan untuk penjudi baru yang tidak mengetahui apa itu artinya turnover. Dalam kamus perjudian yang besar maksud turnover perjudian adalah jumlah taruhan / taruhan yang telah kita pasang dalam tempo tertentu.

Turnover tidaklah berpengaruh terhadap menang atau kalahnya taruhan kita. Tetapi bila kita mengikuti promo tertentu, umumnya bandar tempat kita bermain akan menyertakan syarat turnover yang harus dipenuhi.

Banyak penjudi pemula berpikir turnover adalah jumlah yang harus dihabiskan selama deposit, atau jumlah kekalahan.

Untuk menghitung sistem di setiap putaran, menang atau kalah dihitung dalam turnover. Sementara Draw, Rejected dan Kosong tidak akan dimasukkan dalam jumlah putaran.

Bila syarat tidak dipenuhi, maka kita tidak bisa klaim withdraw yang sudah kita dapatkan. Lantas bagaimana cara perhitungan dan apakah arti turnover dalam judi? Berikut ini kami berikan penjelasannya.

Apa Saja Faktor Penyebab Turn Over di Perusahaan?

Penyebab turnover berasal dari tiga faktor utama, yaitu individu, perusahaan, dan lokasi. Tiga faktor tersebut bisa terjadi secara bersamaan atau hanya terjadi salah satunya. Simak penjelasannya di bawah ini.

Faktor individu merupakan beberapa faktor yang dialami oleh karyawan sehingga mereka memutuskan untuk keluar dari perusahaan. Faktor ini mencakup kepuasan kerja, beban kerja, dan kapasitas karyawan dalam menyelesaikan pekerjaannya.

Selektif Memilih Karyawan

Masalah turnover dapat diatasi apabila Anda memilih karyawan sesuai kualifikasi yang dibutuhkan perusahaan. Selain kualifikasinya, Anda perlu memperhatikan kecocokannya dengan budaya perusahaan.

Tipsnya, Anda perlu menyimak jawaban dan mengamati perilaku kandidat selama proses interview. Informasikan pula mengenai budaya di lokasi kerja dan alur kerja bisnis Anda. Ketika menandatangani surat perjanjian kerja sama, pastikan Anda menulis setiap klausulnya selengkap mungkin.